Selasa, 23 Oktober 2012

20 VARIAN SOAL UJIAN



JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan membuat 20 variasi soal Ujian Nasional (UN) untuk penyelenggaraan UN 2013 mendatang. Namun menurut pengamat pengamat pendidikan dari Uaniversitas Negeri Jakarta (UNJ) Lody Paat, memperbanyak variasi soal ini merupakan bentuk ketidakpercayaan pada anak-anak.


Menurut Lody, masalah ujian nasional bukan pada soal tapi pada penyelenggaraan UN. 

"Dalam satu kelas semua soalnya berbeda, ini kan berarti pemerintah sudah mengganggap kalau anak-anak ini pasti akan berbuat curang. Padahal belum tentu, walaupun ada beberapa," ujar Lody saat dihubungi di Jakarta, beberapa waktu lalu.


Sebelumnya, Kemendikbud berasalan membuat 20 variasi soal Ujian Nasional (UN) untuk penyelenggaraan UN 2013 agar pelaksanaan UN berlangsung aman dan jujur. 


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, dengan 20 variasi soal UN ini, anak-anak akan lebih fokus untuk mengerjakan soalnya. Hal ini juga membuat motivasi anak-anak untuk belajar keras muncul. 


"Dalam satu kelas, satu anak soalnya akan beda-beda. Jadi enggak usah lagi tengok kanan kiri, lha soalnya aja beda semua," kata Nuh, saat jumpa pers Penyelenggaraan UN 2013 di Gedung A Kemendikbud, Jakarta, Kamis (11/10/2012). 


Sementara itu, Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP), Aman Wirartakusumah, mengatakan bahwa variasi soal yang banyak ini memang bertujuan untuk mendorong anak-anak belajar keras guna menghadapi UN. 


"Ini cara juga untuk mendorong anak untuk belajar bukan malah mencari kunci jawaban," jelas Aman. 


Mengenai standar kelulusan, ia mengatakan, belum ditetapkan apakah tetap di angka 5,5 atau akan dinaikkan lagi pada UN 2013, namun kemungkinan tingkat kesulitan dalam UN 2013 akan berubah.


Pertimbangannya pada UN 2012, tingkat kesulitannya yaitu 10 persen soal mudah, 80 persen soal sedang dan 10 persen soal sukar. Untuk UN 2013 kemungkinannya soal sukar akan ditambah menjadi 20 persen, lalu soal mudah sebanyak 10 persen dan soal sedang sebanyak 70 persen.


"Ini masih belum ditetapkan sehingga perlu dimatangkan lagi agar penerapannya benar - benar menjawab program meningkatkan kualitas SDM warga Indonesia," kata Mendikbud.


Langkah ini juga merupakan langkah preventif untuk meminimalisir kecurangan yang kerap dituduhkan terjadi pada saat penyelenggaraan UN. Tidak hanya itu, dugaan kebocoran soal juga akan hilang dengan variasi soal yang cukup banyak ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar